Ka’bah adalah sebuah rumah, bukan sesembahan
apalagi tuhan. Shalat menghadap ka’bah tidak sama dengan menyembah
ka’bah.
Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas
Allah SWT menetapkan bahwa ka’bah adalah rumah yang pertama didirikan di muka
bumi untuk menyembah Allah SWT disitu. Kemudian manusia di seluruh dunia bila
hendak menyembah Allah SWT dengan cara sholat diwajibkan menghadapkan diri
mereka ke arah ka’bah itu.
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun
untuk manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia. (QS. Ali Imran : 96)
Dan dari mana saja kamu , maka palingkanlah
wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, maka palingkanlah
wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali
orang-orang yang zalim diantara mereka. (QS. Al-Baqarah : 150)
Sejarah ka’bah
Sejarah ka’bah adalah sejarah sebelum
peradaban manusia ini diciptakan Allah SWT dan sebelum mereka turun ke bumi.
Adalah para malaikat yang diperintahkan Allah SWT untuk turun ke bumi dan
mendirikan ka’bah lalu mereka diperintahkan untuk bertawaf di
sekelilingnya.
Hingga datang masa penciptaan Nabi Adam dan
singkat cerita beliau diturunkan ke bumi di wilayah yang sekarang bernama India.
Selanjutnya beliau berjalan mencari istrinya Hawwa dan ternyata di sekitar rumah
Allah inilah beliau bertemu dan kemudian tinggal lalu beranak pinak. Rumah Allah
(ka’bah) ini menjadi tempat untuk beribadah kepada-Nya sepanjang masa, baik masa
Nabi Nuh, Ibrahim atau nabi-nabi lainnya.
Arab Jahiliyah Pun Tidak Menyembah
Ka’bah
Sejak zaman Nabi Adam as manusia tahu bahwa
ka’bah bukanlah berhala yang disembah. Bahkan hingga masa kehidupan bangsa
Quraisy yang terkenal sebagai penyembah berhala dan telah meletakkan tidak
kurang dari 360 berhala di seputar ka’bah, mereka pun tidak terpikir untuk
menyembah ka’bah.
Bahkan orang arab di masa itu sering membuat
tuhan dari makanan seperti roti, kurma dan apapun yang menurut khayal mereka
bisa dianggap menjadi tuhan. Tapi tidak dengan ka’bah, karena dalam keyakinan
mereka ka’bah memang bukan tuhan atau berhala.
Mereka hanya melakukan ibadah dan tawaf di
sekelilingnya. Ka’bah bagi para penyembah berhala itu bukanlah berhala yang
disembah, ka’bah bagi mereka adalah rumah Allah SWT untuk melaksanakan
ibadah.
Bukti Lain
Hal itu bisa menjadi lebih jelas ketika raja
Abrahah dari Habasyah menyerbu ka’bah dengan tentara bergajah. Orang-orang
Quraisy saat itu tidak merasa takut ka’bah mereka akan hilang, karena dalam diri
mereka ada keyakinan bahwa ka’bah itu bukan tuhan, tapi ka’bah adalah rumah
Allah, tentu saja Sang Pemilik yang akan menjaganya. Abdul Muttalib justru sibuk
mengurus kambing-kambing miliknya yang dirampas sang raja. Sedangkan masalah
ka’bah, beliau yakin sekali pasti ada Yang Menjaganya.
Di dalam Al-Quran Al-Karim, peristiwa itu
diabadikan dalam sebuah surat pendek : Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana
Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah ? Bukankah Dia telah
menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?, dan Dia mengirimkan kapada mereka
burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu dari tanah
yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan . (QS.
Al-Fiil : 1-5)
Niat Jelek Orientalis Plus Keawaman Umat
Islam
Jadi hanya kalangan orientalis barat yang
bodoh dan kurang bacaan saja yang dengan pandirnya menafsirkan bahwa orang arab
jahiliyah dulu menyembah ka’bah. Sungguh sebuah analisa yang menelanjangi
kedangkalan ilmu mereka dan justru menjelaskan bagaimana ketelatan-berpikir
mereka atas kajian yang mereka tulis.
Apalagi bila sampai kepada kesimpulan bahwa
orang Islam menyembah ka’bah. Wah, sungguh betul-betul nampak jelas betapa
terkucilnya mereka dari dunia ilmu pengetahuan dan sejarah. Kita hanya bisa
bilang kepada mereka “kasihaaan deh”.
2 komentar:
postingan yg bagus....tp adakah bukti arkeologis yg mendukung kaabah bahwa sudah ada pd jaman ibrahim.....????
Cuman segitu aja Jawabannya ??? trus mana referensinya dari sejarah,dari penemuan arkeologi, ..kelihatan penjelasan diatas cuma sebatas "ASUMSI dan pendapat pribadi saja" tidak menjelaskan apa pa , apalagi menjawab Fitna wong KAFIR.
Pantas saja negara Islam pada mundur kebelakang, wong kaum intelek mereka saja cuma segini penjelasannya.
Posting Komentar