Jumat, 20 Januari 2012

KRISTEN MENUDUH-MUSLIM MENJAWAB 17

++ Harapan saya bagi umat Kristen, kiranya aksi Irene ini menjadi teguran Allah bagi kita semua agar semakin tekun mendalami Alkitab, sumber iman kita..
Pertahankan iman kita melalui pengertian Alkitab yang benar.. Setiap saat adalah waktu untuk menginjili orang yang belum percaya.. Tetapi lakukan itu di dalam kasih dan tindakan yang simpatik bukan dengan pemaksaan dan  kelicikan.. Iman yang diharapkan Bapa adalah iman yang timbul dari kesadaran dan kehendak bebasnya bukan dari todongan pedang atau sogokan uang.. Yesus, Tuhan kita tidak pernah melakukan itu.. Camkanlah..

Irene Handono dan Trinitas

++ Beberapa minggu yang lalu, di salah satu stasiun televisi swasta, Irene memberikan kesaksian singkat, dirinya beralih menjadi mualaf. Secara tersirat dia mengatakan : berdasarkan logika, saya tidak menemukan adanya kebenaran di dalam ajaran agama saya yang dahulu. Mudah untuk ditebak bahwa kebenaran yang dimaksud adalah ajaran Trinitas. Irene telah menggunakan logika untuk menilai misteri Trinitas itu. Justru di sinilah titik kelemahan dari semua kesimpulan dan pendapat yang dia pegang teguh. Irene bagaikan mencoba melukiskan rasa permen di lidah di atas sebuah kanvas. Hasilnya menggelikan bahkan telah membuat komedi Bajaj Bajuri menjadi hambar lucunya. Ajaibnya "lukisan pada kanvas" itu telah dianggap mukjizat oleh sejumlah umat muslim. "Bukti Keajaiban dan kebenaran Islam" telah menjadi label "lukisan" hasil karya ex Suster yang bernama Hajjah Irene Handono.

++ Kalau kebenaran itu datang dari Allah, dengan cara apapun kita mengujinya, maka pasti ketemu benarnya. Tetapi kalau kebenaran itu dari hasil rekayasa manusia, maka nilai kebenaran itu tidak tahan uji. Dengan cara  apapun anda mempertahankan nilai kebenaran ajaran Trinitas tesebut, maka cepat atau lambat ajaran tersebu akan ketahuan bohongnya dan akan ditinggalkan sebagaimana ibu Irene Handon meninggalkannya.  Nila kebenaran  ajara Trinitas  hany bisa  dilaksanakan  dengan  sikap kepatuhan saja.

++ Waha Ibu Irene,  gunakanlah logika  dan  aka pikiran  and untu memaham alam  semest ini. Cobalah  gunakan otak anda yang bervolume sekian itu, untuk menjelaskan bagaiman menghitung volume angkasa d atas kerudungmu itu. Anda tidak akan bisa melakukannya sebagaimana anda pun tidak bisa mengerti bagaimana prosesnya rambut di kepala anda memutih hari demi hari. Anda bahkan tidak bisa menjelaskan hal-hal kecil, bagaimanakah telur itu menetas, ke mana arah angin berhembus dan bagaimanakah selembar daun jatuh ke tanah.

Apakah yang bisa dilakukan oleh isi kepala Anda yang demikian terbatas ?
Lagi pula seberapa cerdaskah Anda? Anda tidak lebih cerdas dari Isaac Newton, C.S. Lewis, Blaise Pascal, dll.   Merek adalah  ahl piki dan  ilmuwan  yan membel dan  mempertahankan  ajara Kristen. Merekalah yang lebih 'berhak' menilai Allah dengan logika karena mereka lebih cerdas dari Anda, saya dan kebanyakan dari kita. Tapi mereka tidak melakukannya. James Simpson, penemu Chloroform malah pernah mengatakan :

"Penemuan terbesar saya bukanlah ini. Ketika saya menemukan bahwa saya hanyalah orang berdosa dan Kristus begitu mengasihi saya, itulah penemuan saya yang paling besar dan hari itu telah menjadi hari paling penting dalam hidup saya."

++ Kepintaran seseorang itu nilainya relatif. Isaac Newton, CS.Lewis, Blaise Pascal dan James Simpson bisa saja dinilai pintar pada zamannya, tetapi tidak bisa dibandingkan untuk zaman sekarang. Mereka disebut pintar pad zaman itu karena pada  saat itu manusia banyak yan terkebelakang baik pola maupu kemampuanny berpikir,  sehingg kepintaran  merek sangat  menonjo dibandingkan  dari kebanyakan  manusi lainnya Para  ahl d zaman  it belajar  sendir untu menemukan  sesuatu, kepintaran yang mereka miliki hanya sebagai faktor pelengkap, yang lebih dominan dalam diri mereka adalah kemauan yang kuat, tekad yang membaja, usaha yang tidak mau menyerah. Namun pada zaman sekarang yang serba canggih ini, dimana seluruh masyarakat mendapat pendidikan yang tinggi, hampir tidak ada lagi orang yang buta huruf, semua informasi menyebar rat kemana-kemana, semua orang mempunya kemampuan  dan  kesempatan  yan sam dalam  menunjukkan  kemampuan  terbaiknya. Kalau  manusi it sehat  jiwa  dan  raganya,  maka  Allah  sudah  melengkap otak  manusi dengan kecerdasan  yan sempurna.  Tinggal  kemauan  dan  usah dari  manusi it untuk   mempertajam kemampuan  otaknya.  Pad zaman  yan serba  canggi in tidak  ad lag oran yan mempunyai kemampuan  sangat  menonjo diman di bisa  menguasai  berbagai  macam  bidan Ilmu Seorang professor yang hebat di zaman sekarang hanya mengasai bidang ilmu yang sangat sempit. Pada zaman dulu rasa pertanggungjawab seseorang kepada agamanya sangat tinggi karena pada waktu itu agam adalah titik sentral dari segala kegiatan kehidupan. Apapun agama seseorang, maka dia mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi pada agamanya.
Termasuk juga seorang ilmuan seperti yang anda sebutkan diatas.

++ Trinitas tidak boleh dipahami dengan akal budi. Akal budi hanya boleh dipakai dalam proses mencari Dia yang Esa itu. Akan tetapi setelah kita menemukan Dia, akal budi harus ditaklukan kepada Dia dan kita hanya boleh merasakan dan mengenal Dia melalui hati dan roh kita.

Untuk menguji kebenaran ajaran Trinitas atau sesuatu yang anda anggap benar, maka anda tidak boleh membatasi  metod apapu untu mengujinya.  Artiny and sudah  merasa  kuati sebelu proses pengujian  dilakukan dengan  metod yan tidak  and sukai Kalau  and merasa  yakin dengan nilai kebenaran anda, maka anda harus siap mempertahankannya dengan cara apapun juga.

Yesus, FPI dan Orang Berdosa

++  Fron Pembel Isla (FPI besert organisasi  pendukungny cukup  banyak  melakukan  aksi belakangan ini.. Dengan wajah bersemangat sedikit beringas mereka menyerang dan menutup tempat- tempat maksiat seperti pub, panti pijat, dan lain-lain.. Ada yang mendukung, ada yang menentang dan ada pula yang tidak mau peduli akan apa yang mereka lakukan..
Saya setuju bahwa tempat yang mereka tutup adalah tempat berkumpulnya orang-orang berdosa..Tapi tindakan seperti apa yang dilakukan oleh FPI tidak akan pernah saya lakukan.. Sebagai orang Kristen, saya tidak pernah diangkat menjadi hakim yang menjatuhkan hukuman ke atas orang lain yang jatuh ke dalam dosa.. Saya sendiri pun adalah orang berdosa.. Yang layak menghakimi semua orang adalah Yesus Kristus..

++ FPI merupakan sebagian dari umat islam yang terpanggil untuk menjalankan perintah Allah yaitu mencegah  perbuatan mungkar supaya tidak bertambah besar. Sekecil apapun perbuatan dosa yang telihat dalam masyarakat harus disampaikan dan diperingati supaya timbul kesadaran dari masyarakat untuk tidak berbuat dosa lagi. Apabil aparat  pemerintah  tidak  berhasi memberantas  kemungkaran bahkan  kemungkaran  itu bertambah subur, maka kewajiban masyarakat untuk saling member peringatan.
Allah  mewajibkan  agar  sebagian  oran musli supaya  memperingat atau  mencegah  perbuatan mungkar itu terhadap siapa saja yang melakukannya dan juga kepada pemerintah yang mengawasinya. Apabila, bai aparat  pemerintah maupun pengelola tempat maksiat tersebut tidak peduli dan masih tetap membiarkan  perbuatan maksiat  tersebut, maka  hendaklah sebagian umat islam  memberikan peringatan keras. Begitulah perintah Allah kepada umat islam ;

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS Al Baqaraah 2:104)

Untu melaksanakan  perintah  Allah  tersebut, oran Islam  tidak  haru menjad Haki atau pejabat  pemerintah yang berkuasa untuk melaksanakannya. Karena perintah itu datang dari Allah yang lebih tinggi derajatnya dari siapapun juga.
Bahkan seorang hakim atau aparat pemerintah yang membiarkan perbuatan maksiat di dalam masyarakat sementara masyarakatnya tidak ada yang mencegahnya, maka tunggulah resiko dan laknat Allah kepada masyarakat tesebut.
Betapa banyak umat-umat terdahulu yang dimusnahkan oleh Allah karena tidak mendengarkan peringatan Allah melalui utusanNYA.

Bukan hanya orang umat Islam yang diwajibkan oleh Allah untuk melaksanakan perintahnya, Ahli Kitab dan pengikut Injil wajib melakukan perintah tersebut.

Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.(qs AL Maidaah 5:47)

Itulah  keadilan  Allah  yan sebenarnya,  diman seluru umat  manusi berkewajiban  untuk menyampaikan perbuatan baik dan mencegah perbuatan buruk tanpa kecuali. Kalau Ahli KItab mengerti dengan hal tersebut tentu perintah itulah yang seharusnya mereka lakukan.

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (qs. Ali Imran 3:110)

Apabil perbuatan  maksiat  dibiarkan  tumbu tanp ad yan mencegahnya,  mak semua masyarakat akan terkena getahnya, sebab orang yang berbuat maksiat cendrung meningkatkan aksinya karena Setan menyuburkan perbuatan dosa itu.
Pembuat  maksiat  tersebu selal mencar alasan  untu melanjutkan  perbuatannya,  seperti katanya, hanya pemerintah yang berhak menegur mereka , pekerjaan mereka telah membuka kesempatan kerja, pekerjaan  mereka tidak menggangu ketentraman orang lain dan berbagai alasan lainnya yang mereka buat-buat. Mereka itulah orang-orang munafik seperti yang digambarkan Allah di dalam Al Quran .

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.(qs At Taubah 9:67).

Kalau melihat ayat tersebut, maka menurut kami , anda termasuk orang-orang yang munafik, karena berusaha mencari berbagai alasan untuk membiarkan orang-orang berbuat maksiat.

Tidak ada komentar: