Jumat, 20 Januari 2012

KRISTEN MENUDUH-MUSLIM MENJAWAB 18

++ Dia adalah hakim akhir zaman yang dipercaya dan diakui oleh umat Islam termasuk FPI...
Kisah seorang berdosa dan orang-orang yang menuntut hukuman bagi dia, juga ada dalam Injil,yaitu di
Yohanes 8:2 - 11. Saya ringkas kisahnya sebagai berikut :

Ad seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.. Oleh  orang-oran Yahudi yaitu        para ahli agama, perempuan in dibawa  kepad Yesus  untuk dihukum. Para  ahl agam menyatakan  bahwa berdasarkan hukum Musa (Taurat) perempuan ini harus dilempari sampai mati.. Mereka benar dalam hal ini karena memang hukum Taurat menulis demikian..Akan tetapi apa yang dilakukan Yesus ? Kalau menurut pendapat kita, Yesus seharusnya taat kepada hukum Taurat dan ikut melempari perempuan itu sampai mati.. Tetapi Yesus tidak melakukannya.. Kepad para ahli Taurat, Yesus menjawab : "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."... Mereka pun mundur satu per satu tanpa mengangkat satu batu pun melempari perempuan itu.. Sebenarnya ada satu pribadi yang tidak berdosa yang berada di situ dan boleh menghukum perempuan itu.. Dialah Yesus Kristus.. Kepada pendosa itu, Yesus mengatakan : "Aku pun tidak menghukum engkau Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.." Perempuan itu memang meninggalkan dosanya tapi dia tidak meninggalkan Yesus.. Dia menjadi pengikutNya....Seperti itulah yang diajarkan Yesus kepada kami.. Tidak ada satu pun orang berdosa yang dibunuh oleh
Yesus.. Bahkan Dia berkata :

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.." (Luk 5:32)

Inilah pendekatan yang dilakukan Yesus.. Berbeda dengan apa yang dilakukan Muhammad, nabi Islam.. Islam menghukum orang berdosa akan tetapi Yesus mengajarkan kami untuk mengasihi para pendosa ... Oleh karena Islam akan ada orang berdosa yang dibunuh..
Pezinah dirajam, pencuri diminta tangannya dan pembunuh kehilangan nyawanya...
Taurat  pu membenarkan  ap yan merek lakukan. Berit dan  ajara yan dibawa  Muhammad
sebenarnya sudah kedaluwarsa selama 600 tahun ... Yesus sudah memperbaharui apa yang tertulis dalam  Taurat.. Oran berdosa  meman haru dihukum  akan  tetap ad sat pribad yan sangat mengasihi mereka, pribadi yang memanggil mereka, yang mencari mereka, pribadi yang mau membantu mereka keluar dari jurang dosa bahkan pribadi yang sudah menggantikan hukuman yang harus mereka tanggung... DIA-lah Yesus Kristus, Tuhan kami orang Kristen..
Inilah esensi berita Injil yang nilainya kekal dan amat indah... Menakjubkan dan membuat banyak orang terkejut dan tak percaya...
Kalian yang menjadi sasaran FPI, dengarkanlah..!!
Hukum yang ingin mereka tegakkan akan membunuh anda atau membuat anda cacat..
Anda memang layak mendapatkan itu karena dosa yang anda lakukan.. Akan tetapi percayalah kepada berita Injil yaitu berita yang jauh lebih baik daripada berita yang dibawa dan dipercaya FPI...Isinya bahwa Yesus sudah menggantikan Anda sebagai orang hukuman oleh karena dosa.. Bertobatlah dan percayalah kepada DIA maka anda akan selamat...
Kepada para anggota FPI, saya ingin mengutip kata-kata Isa Almasih :
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan bat kepada perempuan itu."
Anda pun orang berdosa, sama seperti mereka yang menjadi sasaran Anda, sama juga seperti saya. Maka mengacalah dan bertobatlah..

++ Sebenarny and salah  besar  dalam  memahami makna  tentan cerit Yesus  diatas, yait anda berkesimpulan bahwa Yesus  sudah menghapus hukum-hukum  taurat dan  menggantikanny dengan hukum cinta kasih sehingga dia sudah menghapus dosa para pendosa. Anda dan pemimpin gereja salah menafsirkan  cerit itu sehingga kalian berkesimplan bahwa umat kristen terbebas dari menjalankan hukum Taurat. Inilah  buktinya pimpinan gereja anda selalu menggunakan penafsiran yang keliru dari suatu cerita yang berasal dari kitabnya, apalagi tentang ketuhanan Yesus menurut angan-angan kalian, sebenarnya kalian ingin mengambi suat keuntungan dunia semata. Kalau agama kalian menyatakan bahwa Yesus sama dengan Isa almasih Putra Maryam, maka kalian masih terikat dengan hukum Taurat dan Injil , tetapi kalau kalian mengatakan Yesus bukan lah Isa almasih, tentu saja kalian boleh sesuka hati dalam menerapkan peratuan.

Memang begitulah cara orang-orang Kristen membelokkan ajaran Yesus menjadi bentuk amalan yang paling   menyenangkan  dan  mudah  diterapkan  bag and dan  pengikut  Kristen  lainnya.  Mereka menjalankan   hukum   Allah   hanya   dengan   mengimani,   mencintai,   tidak   berbuat   apapun   untuk melaksanakannya,        kemudian        mereka        menyerahkannya        begitu        saja        pada        Yesus yang telah menghapuskan  dosa-dosa  manusia,  sementara  merek berlepas  tangan  terhadap  akibat  dar suatu perbuatan dosa dalam suatu masyarakat.

Kalau anda membaca sejarahnya tentu mata anda akan terbuka, sebenarnya waktu kejadian itu , para pendet Yahud yan dengk mula merancan persekongkolan untu menyingkirkan ajaran Yesus . Mereka ingin mengusir Yesus dengan cara halus dengan membuktikan bahwa Yesus sebenarnya datang untu menghancurkan syariat Musa bukan memperbaikinya sementara ajaran cinta kasih itu hanya kedo belaka Pada hukum  Taurat Musa  memutuskan  untu merajam setiap wanit yang berzina. Kemudian  para  pendeta   Yahud menghadirkan  wanit pezin yan seharusnya  dihukum  cambuk. Mereka berkumpul mengeliling Yesus  dan bertanya kepadanya: "Tidakkah syariat menetapkan untuk merajam  wanit yan bersalah? Yesus  menjawab "Benar, Merek berkata:  "Inilah  wanit yang bersalah itu. " Kemudian Yesus memandang wanita itu lalu ia pun menoleh kepada para pendeta Yahudi. Yesus mengetahui bahwa para pendeta Yahudi lebih banyak  kesalahannya dari pada wanita tersebut. Yesus  tah bahwa  wanit in terpaksa  melakukan  perbuatan   maksiat  karena  kemiskinanny dan tertindas hidupnya sementara para pendeta itu hidup dalam kemewahan  dari hasil penipuan dengan membodoh umatnya,  para  pendet it tidak  perna memberi  sedekah  kepad orang-oran yang menderita,  sementara  umatny waji berkorban  untu rumah  ibadat  yan merek kelola,  mereka menganggap bahwa merekalah orang yang paling suci dan masuk syorga sebaliknya apabila ada umat yang bersalah akan mereka hukum seberat-beratnya tanpa pertimbangan dan kebijaksanaan yang adil. Para  pendet itu menunggu jawaban Yesus. Jika Yesus mengatakan bahwa wanita itu tidak berhak dibunuh, maka  berarti ia menentang syariat Musa, dan jika ia mengatakan bahwa ia berhak dibunuh, maka ia justru tidak konsisten dengan ajarannya yang membawa syariat cinta kasih dan toleransi. Yesus mengerti bahwa ini adalah persekongkolan yang jahat untuk menjebak dan merusak ajarannya. Beliau tersenyum dan wajahnya tampak bercahaya.
Kemudian beliau melihat para pendeta Yahudi dan wanita itu sambil berkata dengan suara  lantang penuh wibawa:

"Barangsiapa di antara kalian yang tidak memiliki kesalahan dan dosa, maka hendaklah ia merajam wanita itu."

Suara  beliau  yan keras  it memecahkan  keheningan  tempat  penyembahan Yesus  tidak  akan melakukan hukuman rajam tersebut , tetapi beliau meminta kepada para pendeta melakukannya sendiri dengan memilih diantara mereka yang tidak pernah melakukan dosa.
Teapi tidak seorangpun dari pendeta itu yang berani melakukkannya, karena mereka menyadari bahwa selam in mereka  telah  banyak  melakukan  dosa-dosa  kepad umatny dan  merek sadar  bahwa merekalah yang menyebabkan wanita ini berbuat zina.
Jawaban Yesus tersebut membuat para pendeta menjadi malu dan membiarkan saja wanita tersebut mendekat Yesus Rencan para  pendet untu mempermalukan  Yesus  justru  berbali kepad diri mereka.   Yesus   telah   memberikan   contoh   yang   baik   Bagaiman   cara   yang   sebenarnya   dalam menjatuhkan   hukuman    pada   orang-orang   yang   bersalah”.   Yesus   memberi   petunjuk   bahwa membersihkan lantai haruslah dengan Sapu yang besih.
Hendaklah orang yang adil dan tidak berbuat dosa yang berhak menghukum seseorang yang bersalah, sebalikny seseorang yang bersalah atau berdosa tidak berhak menghakimi seseorang yang bersalah. Seorang hakim yan korup tidak berhak memutuskan perkara kepada terdakwa yang juga melakukan pencurian.

Lalu  Yesus  keluar  dar tempat peribadatan pendet Yahud itu Tiba-tiba, wanita it mengejar  dari belakangnya. Wanita itu mengeluarkan dari pakaiannya satu botol minyak wangi. Ia berdiri di depan Yesus dan  menjatuhkan dirinya di atas kedua kaki Yesus lalu menciumnya dan membasuhnya dengan minyak wangi dan air matanya. Setelah itu, ia mengeringkan kedua kaki Yesus dengan rambutnya. Bagi wanita itu, Yesus merupakan harapan terakhir yang dapat menyelamatkan dirinya. Lalu keluarlah dari belakang Yesus seorang tokoh pendeta Yahudi. Ia berdiri menyaksikan pemandangan tersebut dan ia merasa kagum terhadap cinta kasih Yesus. Yesus melihat kepadanya dan bertanya "Seorang pemberi hutang yang memiliki dua orang terutang, salah satunya berhutang lima ratus dinar dan yang lain lima puluh dinar." Pendeta itu berkata: "Ya." Kemudian Yesus berkata: "Tak seorang pun dari mereka berdu yang memiliki uang yang cukup untuk melunasi uangnya. Lalu si pemberi utang memaafkan mereka dan  membebaskan mereka dari hutang." Pendeta berkata: "Ya." Kemudian Yesus bertanya: "Siapa di antara mereka yang paling senang kepada pemberi utang itu?" Pendeta menjawab: "Tentu yang berhutang lebih besar.'' Yesus berkata: "Benar apa yang engkau ucapkan. Lihatlah wanita ini Aku  telah  masu ke  rumahm tetap engkau  tidak  memberikan  kepadaku  ai agar  aku  dapat membasuh wajahku, tetapi wanita itu membasuh kedua kakiku dengan air matanya lalu ia mengusapnya dengan rambut kepalanya. Begitu juga engkau tidak memberikan  ciuman kepadaku tetapi wanita ini tidak merasa puas dengan hanya mencium kedua kakiku. Jadi, hatimu sungguh sangat keras tetapi hati wanit it dipenuh dengan  rasa  cint kasih Maka  barangsiap yang   banyak  mencintai  niscaya kesalahan-kesalahannya akan diampuni."

Kemudian  Yesus  menoleh  ke  wanit it dan  memerintahkanny untu bangki dari  tanah  sambil berkata: "Ya Allah, ampunilah wanita ini dan hilangkanlah kesalahan-kesalahannya." Tahukah anda siapakah pemberi hutang tersebut. Tentu saja Yesus. Yesus telah menyelamatkan wanita itu dari  hukuman rajam akibat dosa kecilnya, sedangkan Yesus tidak menghukum para pendeta itu walaupun mereka mempunyai dosa yang jauh lebih besar dari pada wanita malang tersebut. Yesus hanya mampu berdoa kepada Allah , semoga Allah mengampuni dosa-dosa wanita itu. Jadi bukan Yesus yang mengampuni dosa wanita itu, tetapi Allah yang akan memutuskannya.

Kisah  diatas  menggambarkan  bagaiman Yesus  menyadarkan  para  pendet Yahud bahwa  mereka adalah  penyeru di jalan Allah SWT, bukan algojo-algojo yang bengis yang menerapkan hukum syariat tanp rasa  keadilan Ketentuan  d dalam  Taurat  bukanlah  hukum  yan haru dilaksanakan  tanpa pertimbangan rasa keadilan dan tanpa kasih sayang.
Jadi dalam hal ini Yesus tidak meninggalkan hukum Taurat seperti yang anda duga tersebut tetapi hukum  taurat hendaklah dijalankan dengan rasa cinta kasih dan rasa keadilan. Allah menyampaikan ketentuanNYA sebagai petunjuk dan Rahmat bagi umat manusia bukan memberatkan.

Seseorang pengemis miskin yang mencuri tidak harus dipotong tangannya, apabila di lingkungannya tidak satupun masyarakat yang bersedekah atau berzakat kepada pengemis tersebut. Bahkan pengemis yang mencuri  tersebut harus diberi bekal sampai dia mampu untuk hidup berdikari oleh orang-orang yang belu mengeluarkan sedekah atau zakat  dilingkungannya. Hukum yang ditetapkan oleh Allah bersifat rahmat dan cinta kasih, harus berazazkan keadilan, dan harus mampu merubah sikap masyrakat menuju  kebaikan  bersama,  haru mempunyai  beka pelajaran  dan  penyesalan  bag yan bersalah dengan  menjelaskan  bukti-bukt yan nyat dalam  pengadilan Kisah  tersebu diatas  menunjukkan bahwa para pendeta Yahudi telah gagal dala menyeru  umatnya berbuat kebaikkan, mereka tidak melakukan peringatan dan pencegahan terhadap perbuat yang mungkar yang tidak diredoi oleh Allah, merek tidak  memperlakukan  umatny dengan  cint kasih,   merek tidak  mengulurkan  tangan membantu umatnya yang dalam kemiskinan, dan mereka hanya mamp menghukum umatnya yang bersalah tanp pertimbangan rasa  cint kasih. Padahal  ketentuan yan diberikan  oleh Allah penuh rahmat, penuh kasih sayang, memberi pelajaran dan peringan bagi yang bersalah.

Tidak ada komentar: