Hukum dan
ketentuan dalam al quran
itu berlaku pada nabi Muhammad
dan seluruh umat islam tanpa ada pengecualian. Allah menjamin kesucian
dan keaslian
al KitabNya
sampai
pada ahkir zaman. Buktinya
adalah, Sampai
sekarang
banyak umat islam
yang
bisa menghafal ayat-ayat alquran
diluar
kepala. Mereka dapat menghafal semua bentuk hurufnya, dimana penempatannya,
bagaimana pembacaannya, tanpa
salah satu hurufpun,
bahkan
mereka tahu dimana letak titik komanya. Begitulah Allah menjamin keaslian
Al
quran sampai akhir zaman. Sekiranya Anda bermaksud memusnahkan
al quran
dimuka bumi
ini, maka
tidak
mungkin anda
melakukannya dengan
cara membakar habis al quran
beserta seluruh isinya di muka bumi ini, bahkan
diantara orang-orang nasrani masih ada yang mampu menghafal al
quran walaupun
mereka
tidak
mengimani dan
tidak
pula mengamalkannya.
Sebaliknya tidak ada
satupun dari umat kristiani mampu menghafal al kitabnya
secara utuh di luar
kepala, karena banyak sekali versi-versi al kitab umat nasrani
yang ada di muka bumi ini, semuanya dengan
bahasa
yang berbeda-beda
dengan
arti dan kandungan
yang berbeda-beda pula. Jadi tidak mungkin seorang ahli kitab Nasrani sehebat apapun
sanggup menghafal seluruh jenis al kitab mereka.
Apakah anda bisa menghafal diluar
kepada kitab suci anda?
Tidak
mungkin , pasti anda
tidak
sanggup ! jangankan
seluruh kitab
itu, untuk satu lembar saja anda tidak mungkin dapat melakukannya (artinya tidak boleh salah
sedikitpun
baik titik koma maupu huruf-hurufnya). Ini
perlu anda hayati dengan hati nurani
anda.
++ Kita tahu bahwa
bahwa
firman-firman dalam Al Quran diturunkan
satu per satu tidak sekaligus dalam satu kitab.
Ayat-ayat
dalam
Al Quran
adalah ayat-ayat lepas,
tanpa
konteks seperti dalam
Alkitab.
Karena itu amat sulit manafsirkan
Al
Quran. Yang anda pelajari selama ini sebenarnya adalah penafsiran Al Quran saja. Penafsiran
yang hanya berdasarkan
Hadits atau
kata-kata Muhammad tidaklah cukup.
Adakah dari
penafsir-penafsir itu bertanya kepada Ahli Kitab sebagaimana yang disarankan ? Penafsiran yang mereka buat
adalah penafsiran manusia;
manusia yang tanpa diilhami oleh
Roh Kudus karena
dalam Islam tidak ada karunia Roh Kudus.
( Sedangkan Firman
Allah
itu hanya bisa
dimengerti dengan
benar jika dibimbing oleh Roh Kudus
).
++ Allah pernah menurunkan
al kitab secara utuh (tinggal
pakai dan
diamalkan
saja) kepada nabi Musa
yang diserahkan langsung oleh Allah ke tangan
Musa di bukit Tursina untuk dijalankan oleh umat bani Israel
di kala itu yaitu kitab Taurat.
Beginilah keterangan
Allah tentang
kitab Taurat yang sudah disiapkan langsung kepada Nabi Musa
a.s;
“ Dan telah Kami tuliskan
untuk Musa pada luh-luh
(Taurat)
segala sesuatu
sebagai pelajaran
dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah
kepadanya dengan
teguh
dan suruhlah kaummu berpegang
kepada
(perintahperintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri
orang-orang yang fasik. Qs Al a’raaf 7 : 145)”
Namun karena
sifat dasar
manusia selalu khianat, curang, mau
yang enak-enak saja, maka
akhirnya ketentuan
tertulis
yang dibawa oleh Musa akhirnya dirusak juga olah
tangantangan kotor yang tidak
mau patuh pada hukum
Allah. Setelah
nabi Musa diwafatkan
oleh Allah, maka
seiring dengan
perjalanan waktu , ayat-ayat Allah
tersebut mulai berubah
makna,
mulai
ditambah
dan dikurangi, bahkan
mereka membuat
peraturan yang seakanakan
sangat memberatkan untuk
dilaksanakan.
Beginilah Allah
menjelaskan tentang
kedatangan Isa
untuk mengembalikan
kemurnian
ayatayat
Allah dalam
kitab
Taurat
;
“Dan (aku
datang
kepadamu) membenarkan (memperbaiki) Taurat yang
datang
sebelumku,
dan untuk menghalalkan bagimu
sebagian yang
telah
diharamkan untukmu, dan
aku datang kepadamu dengan
membawa suatu
tanda (mukjizat)
dari Tuhanmu. Karena itu
bertakwalah
kepada Allah dan taatlah kepadaku. (QS Ali Imran 3:50).
Maka celakalah
orang-orang yang merubah Al
kitab itu menurut apa yang
mereka pikirkan.
Mereka
telah
menyesatkan
banyak orang
pada generasi berikutnya, mereka telah membodohi
dan menipu anak cucu mereka sendiri. Sehingga
untuk menyelamatkan
dan memberi kabar gembira
kepada anak cucu mereka yang sudah
tetipu tersebut
, maka
Allah dengan kasih sayang Nya
kembali mengirim seorang nabi yang
berasal dari keturunan
mereka sendiri. Nabi
Isa dikirim oleh Allah untuk menyempurnakan dan
memperbaiki
AL Kitab
Taurat
yang kehilangan makna
bahkan
sudah menjurus kepada pertentanganpertentangan yang terjadi
di kalangan
umat Yahudi .
Allah memberikan kemampuan
kepada Isa
untuk memahami Taurat, Injil dan Hikmahhikmahnya, seperti
yang dijelaskan
pada ayat Al Qur’an surat Ali Imran ayat 48 ;
“ Dan Allah akan mengajarkan kepadanya (Isa) Al Kitab,
Hikmah, Taurat dan
Injil.” (QS Ali
Imran
3:48)”
Allah mengajarkan Al Kitab Taurat, Hikmah dan
Injil kepada Nabi Isa melalui perantara
Malaikat Jibril . Kemudian
ayat-ayat itu diajarkan kepada murid-muridnya.
Jadi
nabi
Isa tidak
menerima kitab sebagaimana kejadian
Musa menerimanya langsung dari Allah. Allah
memerintahkan Nabi Isa untuk menyempurnakan dan
memperbaiki
hukum-hukum
yang ada
di dalam kitab taurat .
Allah kembali menguji
iman umat bani Israel dengan mengutus Isa sebagai
anak yang tidak punya Bapak.
Ternyata,
pemuka umat bani Israel tidak menerima Isa yang terlahir tanpa Bapak. Penghinaan yang mereka tujukan
kepada Isa
sangat
keterlaluan, cacian
serta sumpah serapah kaum yahudi
kepada seorang yang behati mulia tersebut tidak sepantasnya mereka lontarkan. Padahal
Nabi Isa
diutus untuk memperbaiki budi perkerti dan akhlak
kaumnya yang sudah
rusak , bahkan Isa
melakukan
dakwahnya
tanpa
meminta bayaran
sedikitpun.
Sebaliknya mereka
melakukan pembalasan dengan
penghinaan yang sangat
keji , bahkan lebih keji
dari penghinaan kepada hewan
redah sekalipun.
Fitnah yang mereka
tujukan kepada Isa telah membunuh
karekter
Isa sebagai sosok anak
manusia.
Mungkin anda
pernah membaca atau
mendengar
bahwa
pemuka Yahudi
menghina Nabi Isa dengan mengilustrasikan sebagai
anak bayi yang lahir
dari
seorang perawan
yang
lagi
kedatangan haid kemudian iblis
memperkosanya?
Benar-benar keji sekali
hinaan
tersebut.
Begitulah orang Yahudi
memperlakukan seorang Nabi utusan
Allah
yang paling mulia di muka bumi. Pemuka
dan umat yahudi
menolak keras
ajaran Nabi Isa
di tanah
air mereka. Sehingga
mereka melenyapkan
Yesus untuk
selama-lamanya.
Namun
sebaliknya
para pemuka
Kristen sedunia
memperlakukan Yesus
sebagai Dewa, mereka
memuja Yesus
sebagai
Tuhan. Suatu fenomena dari
2 umat
yang berlainan
karakter. Benar-benar kontradiktif sekali. Walaupun umat
Kristen telah melakukan pemujaan yang berlebihan
kepada Yesus,
tetapi mereka lupa bahwa Dewa yang mengutus Yesus tentu cemburu. Allah yang maha Esa
akan murka besar
kepada Umat
Kristen sedunia.
Hanya Al Qur’an yang memposisikan Isa
pada porsi yang sebenarnya. Al Qur’an menempatkan
Isa pada posisi
yang
jelas
dan tepat. Isa hanya seorang anak manusia yang suci, tidak ternoda sedikitpun
dari tuduhan dan
fitnah yang kejam
itu, dia diutus oleh
sang Pencipta untuk memperbaiki kaum yang sudah rusak
sendi-sendi
kehidupannya,
dia diutus untuk
menyampaikan
dan menyempurnakan
Al Kitab (Taurat) yang pernah diberikan oleh sang Pencipta kepada kaum itu dahulunya, dia menyampaikan ajaran sang Pencipta dengan susah payah tanpa
meminta bayaran
sedikitpun.
Hanya agama Islamlah satu-satunya agama yang menghargai Isa
a.s sebagaimana mestinya, hanya agama Islamlah yang dengan konsisten
menerapkan
ajaran Isa yang kemudian disempurnakan
lagi oleh
sang Pencipta. Orang islamlah yang mencintai Isa
sebagaimana mestinya, Islam masih
menjalankan
apa-apa yang pernah dilakukan oleh Isa
sewaktu beliau masih hidup,
seperti bersunat, shalat, tidak memakan babi, mengharamkan
minuman anggur, dan
banyak lagi dimana sekarang
sudah ditinggalkan
oleh penganut
Kristen.
Padahal penciptaan
Isa tidak
susah-susah amat bagi Allah, hanya dengan kalimat “Kun
fayakun”( Jadilah maka
jadilah) Isa.
Menurut logika manusia,
penciptaan isa
tentu saja tidak sesulit
penciptaan
Adam.
Penciptaan
Adam hanya dari tanah tanpa
ada unsur
sepasang kromosome, sementara pada penciptaan Isa sudah tersedia setengah kromosome. Bahkan menurut Ilmu perbandingan logika,
lebih sulit lagi mengumpulkan tulang belulang dari fosilfosil manusia yang sudah mati, kemudian menjadikannya hidup seperti sediakala pada hari kiamat
nanti. Semua itu tidak sulit bagi Allah. Aneh sekali kalau
manusia berasumsi
, bahwa kejadian
Yesus yang
dilahirkan tanpa
Bapak kemudian disimpulkan “ Yesus adalah Allah”.
Allah menyatakan
dalam
AL
Quran tentang penciptaan Adam dan Isa
;
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah,
adalah seperti
(penciptaan)
Adam. Allah menciptakan Adam
dari tanah, kemudian
Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang
manusia), maka jadilah dia. (qs Ali Imran 3:59)”
Kemidian Allah menjelaskannya lagi tentang
Isa yang akan
lahir pada surat Ali
Imran ayat 47;
“Maryam berkata:
"Ya Tuhanku, betapa
mungkin aku mempunyai anak,
padahal aku belum
pernah
disentuh oleh seorang laki-laki
pun." Allah
berfirman (dengan
perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila
Allah berkehendak
menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia (qs Ali Imran
3:47).”
Namun Allah telah melengkapi Nabi Isa
dengan berbagai macam mukzizat
untuk
memperkuat kerasulannya sebagaimana Allah
juga
telah memberi mukzizat kepada RasulrasulNYa yang
terdahulu .
Karena kedengakian dan
kesombongan bangsa
Yahudi, akhirnya mereka membuat
rencana yang matang
bersama Pemerintah Romawi
yang menjajah
mereka, untuk melenyapkan Nabi Isa bersama pengikut-
pengkutnya. Rencana mereka yang hebat untuk melenyapkan Isa
dan pengikutnya akhirnya terlasana
juga , mereka mengatakan bahwa Isa
sudah dibunuh dan digantung
di
tiang salib
pada hari
jumat, namun besoknya, pada hari sabat yang merupakan hari
suci bagi orang
yahudi, jasad Yesus
tidak ditemukan di tiang salib, kata beberapa sumber yesus
sudah dikafani dan dikubur di tanah perkuburan orang kaya Yahudi, namun pada hari minggu , setelah diperiksa kedalam kuburan yang berukuran luas itu, ternyata jasad Yesus
juga tidak ada. Maka terjadilah pertentangan
di
kalangan orangorang yang
merasa yakin sudah membunuh
Yesus, mereka saling
menuduh
bahwa
mereka
tidak
melakukan perintah pembunuhan
itu sebagai mana mestinya sesuai dengan
yang telah mereka rencanakan, bahkan
diantara mereka merasa
tidak
yakin kalau yang mereka salib itu adalah
Yesus yang mereka incar. Jadi jelas bahwa Allah membuat
rencana jauh lebih hebat
dari pada rencana orang-orang kafir itu. Sampai sekarang perdebatan tentang kematian Yesus
terus saja
berlanjut, bahkan sampai akhir zaman
tidak akan
habishabisnya.
Orang-orang kafir pasti tidak akan percaya
bahwa
Allah telah
menyelamatkan Nabi Isa dari
rencana
jahat orang
kafir yang hendak
membunuhnya.
Begini Allah menerangkannya ;
“Orang-orang
kafir itu
membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu.
Dan Allah
sebaik-baik
pembalas tipu daya.
“ (QS
Ali Imran
3:54)”.
Rahasia terbongkarnya kesalahan orang kafir membunuh Isa
di beberkan
oleh Allah
di dalam Al Qur’an surat An Nisaa’ ayat 157.
“dan karena ucapan
mereka: Sesungguhnya
Kami telah
membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah", padahal
mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang
mereka
bunuh ialah) orang
yang diserupakan dengan
'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang
yang berselisih paham
tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar
dalam
keragu-raguan tentang
yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang
siapa yang
dibunuh itu, kecuali
mengikuti
persangkaan belaka, mereka
tidak (pula)
yakin bahwa
yang mereka
bunuh itu
adalah Isa
(qs an Nisaa’
4:157
“).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar