++ Harapan
saya bagi umat
Kristen, kiranya aksi
Irene ini menjadi teguran Allah bagi kita semua agar semakin tekun mendalami Alkitab, sumber iman kita..
Pertahankan iman kita melalui pengertian
Alkitab yang benar.. Setiap saat
adalah waktu untuk menginjili orang yang belum percaya.. Tetapi lakukan itu di dalam kasih dan
tindakan
yang simpatik bukan
dengan pemaksaan dan
kelicikan.. Iman yang diharapkan
Bapa adalah
iman yang timbul
dari kesadaran dan kehendak bebasnya bukan dari
todongan
pedang atau sogokan uang.. Yesus, Tuhan kita tidak pernah melakukan itu.. Camkanlah..
Irene
Handono dan Trinitas
++ Beberapa minggu yang lalu, di salah satu stasiun televisi swasta, Irene
memberikan kesaksian
singkat,
dirinya beralih menjadi
mualaf. Secara tersirat dia mengatakan
: berdasarkan logika,
saya tidak menemukan adanya kebenaran
di dalam ajaran agama saya yang dahulu.
Mudah untuk ditebak bahwa kebenaran yang dimaksud adalah ajaran Trinitas.
Irene telah
menggunakan
logika untuk menilai misteri Trinitas itu. Justru di sinilah
titik kelemahan dari semua kesimpulan
dan pendapat yang dia pegang teguh. Irene bagaikan
mencoba melukiskan rasa permen
di lidah di atas sebuah kanvas.
Hasilnya menggelikan bahkan telah membuat
komedi Bajaj Bajuri
menjadi hambar
lucunya. Ajaibnya
"lukisan pada kanvas" itu telah
dianggap
mukjizat
oleh sejumlah
umat muslim. "Bukti Keajaiban
dan kebenaran
Islam" telah
menjadi label "lukisan" hasil karya ex Suster
yang bernama
Hajjah Irene Handono.
++ Kalau kebenaran itu datang dari Allah, dengan
cara apapun kita mengujinya, maka
pasti ketemu
benarnya. Tetapi kalau
kebenaran
itu dari hasil rekayasa manusia,
maka nilai kebenaran
itu tidak tahan uji. Dengan cara
apapun anda
mempertahankan
nilai kebenaran ajaran Trinitas tesebut, maka
cepat atau
lambat ajaran tersebut
akan ketahuan bohongnya dan akan ditinggalkan sebagaimana ibu Irene Handono
meninggalkannya.
Nilai
kebenaran
ajaran Trinitas hanya
bisa dilaksanakan dengan
sikap kepatuhan
saja.
++ Wahai Ibu Irene, gunakanlah
logika dan
akal pikiran
anda untuk
memahami alam semesta ini. Cobalah
gunakan otak anda yang bervolume sekian
itu, untuk menjelaskan
bagaimana menghitung
volume angkasa di
atas kerudungmu itu. Anda
tidak akan
bisa melakukannya sebagaimana anda
pun tidak bisa mengerti bagaimana prosesnya
rambut di kepala anda
memutih hari
demi hari. Anda bahkan
tidak
bisa menjelaskan hal-hal kecil,
bagaimanakah telur itu menetas, ke mana arah angin berhembus dan
bagaimanakah selembar daun jatuh ke
tanah.
Apakah yang bisa
dilakukan
oleh isi
kepala Anda
yang demikian terbatas ?
Lagi pula seberapa cerdaskah Anda?
Anda tidak lebih cerdas dari
Isaac Newton, C.S.
Lewis, Blaise Pascal,
dll. Mereka
adalah ahli pikir
dan ilmuwan yang membela dan
mempertahankan
ajaran Kristen.
Merekalah yang lebih 'berhak'
menilai Allah dengan
logika karena mereka
lebih cerdas dari Anda, saya
dan kebanyakan
dari kita.
Tapi mereka tidak melakukannya. James Simpson,
penemu
Chloroform malah pernah mengatakan :
"Penemuan
terbesar saya
bukanlah
ini. Ketika
saya menemukan bahwa saya hanyalah orang berdosa dan
Kristus begitu mengasihi saya,
itulah penemuan saya yang paling besar
dan hari itu telah
menjadi hari paling
penting dalam hidup saya."
++ Kepintaran seseorang itu nilainya relatif. Isaac
Newton,
CS.Lewis, Blaise
Pascal
dan James
Simpson bisa saja dinilai pintar
pada zamannya,
tetapi tidak bisa
dibandingkan
untuk zaman sekarang. Mereka disebut pintar pada zaman itu karena
pada saat itu manusia banyak
yang
terkebelakang baik pola
maupun
kemampuannya berpikir,
sehingga kepintaran mereka
sangat
menonjol
dibandingkan dari kebanyakan manusia
lainnya. Para
ahli
di zaman
itu belajar sendiri untuk
menemukan sesuatu, kepintaran yang mereka miliki hanya sebagai
faktor pelengkap, yang lebih dominan dalam diri mereka adalah kemauan yang kuat, tekad yang membaja, usaha yang tidak mau
menyerah. Namun pada zaman sekarang yang serba canggih ini, dimana seluruh masyarakat mendapat pendidikan
yang tinggi, hampir tidak ada lagi orang yang buta huruf,
semua informasi menyebar rata kemana-kemana, semua orang mempunyai
kemampuan
dan kesempatan yang sama dalam menunjukkan kemampuan
terbaiknya.
Kalau manusia
itu sehat jiwa dan
raganya,
maka Allah sudah melengkapi otak manusia
dengan kecerdasan yang sempurna.
Tinggal kemauan dan
usaha
dari manusia
itu untuk
mempertajam
kemampuan otaknya. Pada zaman yang serba canggih ini , tidak ada lagi orang
yang
mempunyai kemampuan sangat
menonjol
dimana dia bisa menguasai berbagai macam bidang Ilmu.
Seorang
professor yang hebat di zaman sekarang
hanya mengasai bidang
ilmu yang sangat
sempit. Pada zaman
dulu rasa pertanggungjawab
seseorang kepada agamanya sangat
tinggi karena pada waktu itu agama adalah
titik sentral
dari segala kegiatan
kehidupan. Apapun
agama seseorang, maka
dia mempunyai rasa
tanggungjawab
yang tinggi pada agamanya.
Termasuk juga seorang
ilmuan seperti
yang anda
sebutkan
diatas.
++ Trinitas tidak boleh dipahami dengan
akal budi. Akal budi
hanya boleh
dipakai
dalam
proses
mencari Dia yang Esa
itu. Akan
tetapi setelah kita menemukan Dia,
akal budi
harus ditaklukan
kepada Dia dan
kita hanya boleh merasakan
dan mengenal
Dia melalui hati dan
roh kita.
Untuk menguji kebenaran ajaran Trinitas atau sesuatu yang anda
anggap benar, maka
anda tidak boleh membatasi metode
apapun untuk
mengujinya. Artinya anda sudah merasa
kuatir
sebelum proses pengujian dilakukan dengan metode
yang
tidak
anda
sukai. Kalau anda merasa yakin dengan nilai kebenaran
anda, maka
anda harus siap
mempertahankannya dengan cara
apapun juga.
Yesus, FPI dan Orang Berdosa
++ Front Pembela Islam
(FPI)
beserta organisasi pendukungnya
cukup banyak
melakukan
aksi belakangan
ini.. Dengan wajah bersemangat sedikit beringas mereka menyerang dan
menutup tempat-
tempat maksiat seperti pub,
panti pijat, dan lain-lain.. Ada yang mendukung, ada yang menentang dan
ada pula yang tidak mau
peduli
akan apa yang mereka lakukan..
Saya setuju bahwa tempat
yang mereka tutup adalah
tempat berkumpulnya orang-orang berdosa..Tapi tindakan
seperti apa yang
dilakukan oleh FPI
tidak
akan pernah saya lakukan..
Sebagai
orang Kristen, saya tidak pernah diangkat menjadi hakim yang menjatuhkan
hukuman
ke atas
orang lain yang jatuh ke
dalam
dosa.. Saya sendiri
pun adalah orang berdosa.. Yang layak menghakimi semua orang
adalah
Yesus Kristus..
++ FPI merupakan
sebagian dari umat
islam yang terpanggil untuk menjalankan
perintah Allah yaitu mencegah perbuatan mungkar
supaya tidak bertambah
besar. Sekecil apapun
perbuatan dosa
yang telihat dalam masyarakat
harus disampaikan dan
diperingati supaya
timbul kesadaran
dari masyarakat
untuk tidak berbuat dosa
lagi.
Apabila
aparat pemerintah tidak berhasil memberantas
kemungkaran, bahkan kemungkaran
itu bertambah subur,
maka kewajiban
masyarakat untuk saling member
peringatan.
Allah mewajibkan agar sebagian orang
muslim supaya memperingati atau mencegah perbuatan mungkar itu terhadap siapa saja yang melakukannya dan
juga kepada pemerintah yang mengawasinya.
Apabila,
baik
aparat pemerintah maupun
pengelola tempat maksiat
tersebut tidak peduli dan masih tetap membiarkan
perbuatan maksiat
tersebut, maka
hendaklah
sebagian
umat islam memberikan peringatan keras. Begitulah perintah Allah
kepada umat islam
;
“Dan hendaklah ada
di antara kamu
segolongan umat
yang menyeru kepada
kebajikan,
menyuruh
kepada
yang makruf
dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung.(QS Al Baqaraah 2:104)”
Untuk melaksanakan
perintah
Allah tersebut, orang
Islam tidak harus
menjadi Hakim
atau pejabat
pemerintah yang berkuasa untuk melaksanakannya. Karena perintah
itu datang dari Allah yang lebih tinggi
derajatnya dari siapapun juga.
Bahkan seorang hakim atau
aparat pemerintah yang membiarkan perbuatan
maksiat
di
dalam masyarakat, sementara masyarakatnya tidak ada yang mencegahnya, maka tunggulah resiko
dan laknat
Allah kepada masyarakat tesebut.
Betapa banyak umat-umat terdahulu yang dimusnahkan
oleh Allah karena tidak mendengarkan peringatan
Allah
melalui utusanNYA.
Bukan hanya orang
umat Islam yang
diwajibkan
oleh Allah untuk
melaksanakan perintahnya, Ahli
Kitab dan
pengikut Injil
wajib
melakukan
perintah
tersebut.
“Dan hendaklah orang-orang
pengikut Injil, memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan
Allah di dalamnya. Barangsiapa
tidak memutuskan perkara
menurut
apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.(qs AL Maidaah 5:47)”
Itulah keadilan Allah yang sebenarnya, dimana seluruh umat
manusia berkewajiban
untuk menyampaikan perbuatan
baik dan
mencegah perbuatan
buruk
tanpa
kecuali. Kalau
Ahli KItab mengerti dengan hal
tersebut
tentu perintah
itulah yang seharusnya mereka lakukan.
“ Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh
kepada yang makruf, dan mencegah
dari yang mungkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara
mereka ada
yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik (qs. Ali Imran 3:110) “
Apabila
perbuatan maksiat
dibiarkan tumbuh tanpa
ada yang mencegahnya, maka semua masyarakat akan terkena getahnya, sebab orang yang berbuat maksiat
cendrung
meningkatkan aksinya karena Setan menyuburkan
perbuatan dosa itu.
Pembuat maksiat
tersebut
selalu mencari alasan
untuk
melanjutkan perbuatannya, seperti katanya, hanya pemerintah yang berhak menegur mereka , pekerjaan mereka telah
membuka
kesempatan kerja, pekerjaan mereka tidak
menggangu ketentraman orang lain dan berbagai alasan lainnya yang mereka buat-buat. Mereka itulah orang-orang munafik seperti yang digambarkan
Allah
di
dalam
Al Qur’an
.
“Orang-orang munafik
laki-laki
dan perempuan,
sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh
membuat yang mungkar dan
melarang
berbuat
yang makruf
dan mereka menggenggamkan tangannya.
Mereka telah lupa
kepada Allah,
maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang
munafik itulah orang-orang
yang fasik.(qs At
Taubah
9:67).”
Kalau melihat ayat tersebut, maka menurut kami , anda
termasuk orang-orang yang munafik, karena berusaha mencari berbagai alasan
untuk membiarkan orang-orang berbuat maksiat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar