Dalam diskusi di forum ini, kita berkali-kali
dihadapkan kepada postingan netters Kristen tentang bidadari di surga, misalnya
:Ang Tek Kun : Ahhhh Rev, yang pagan itu ya Islam dong. Mana ada isi surga itu
penuh bidadari yang bisa dikawinin manusia, atau juga meniduri 100 perawan dalam
semalam???Mr.X : Bisa nggak sih disebut agama kalo tujuan akhirnya: Nge-SEX
dengan sekian banyak bidadari seks di Surga??? 6. Mengajaarkan akan adanya suatu
Surga Full Sex demi memuaskan birahi para ahli Surga.Referee : hmm.. enak juga
ya di sorga islam bisa kuda2an dan kudanya bidadari yang selalu siap berpesta
pora.Saya pikir ketiga postingan dari netters Kristen ini, dengan bahasa dan
tata-krama yang ‘khas’ sudah cukup mewakili bagaimana pandangan mereka terhadap
keterangan adanya bidadari di surga sesuai yang diajarkan oleh Islam.Sumber
ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan hadist banyak memuat penjelasan tentang
kondisi di surga terkait dengan keberadaan bidadari ini.
Beberapa hadist
(sekurang-kurangnya melalui terjemahan Bahasa Inggeris atau Indonesia)
memberikan gambaran tentang adanya hubungan seksual di surga, disamping adanya
penjelasan Rasulullah tentang surga yang ‘tidak pernah terlihat oleh mata dan
terpikirkan oleh pikiran’ – karena itu sulit untuk mengasosiasikannya dengan
hasrat dan naluri seksual manusia – maka penjelasan hadist terasa terlalu
simpang-siur. Untuk itu saya mencoba menjelaskan persoalan ini menitik-beratkan
dengan ‘mengutak-utik’ Al-Qur’an.Melalui terjemahan Al-Qur’an berbahasa
Indonesia kita menemukan sekurang-kurangnya 8 kelompok ayat yang memuat kata
tentang bidadari di surga. Dari 8 kelompok ayat tersebut hanya 3 ayat yang
menyebut secara jelas tentang bidadari, yaitu kata ‘huurin ‘iin’ : kadzaalika wazawwajnaahum bihuurin
'iinin[44:54]
demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.muttaki-iina
'alaa sururin mashfuufatin wazawwajnaahum bihuurin 'iinin [52:20]
mereka
bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan
bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.Wahuurun 'iinun, ka-amtsaali allu/lui
almaknuuni [56:22]
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, [56:23]
laksana
mutiara yang tersimpan baik. kata bidadari melalui kata ganti termuat dalam 5
kelompok ayat Al-Qur’an :1. wa'indahum qaasiraatu alththharfi 'iinun,
ka-annahunna baydhun maknuunun [37:48]
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari
yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya, [37:49]
seakan-akan mereka
adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik.wa’indahum = dan disisi
merekaqaasiraatu = tidak liar pandanganatthafri = ujung/mata‘inun = mata2.
wa'indahum qaasiraatu alththharfi atraabun [38:52]
Dan pada sisi mereka (ada
bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.wa’indahum =
dan disisi merekaqaasiraatu = tidak liar pandanganatthafri = ujung/mataatraabun
= sebaya3. fiihinna qaasiraatu alththharfi lam yathmitshunna insun qablahum
walaa jaannun, ka-annahunna alyaaquutu waalmarjaanu [55:56]
Di dalam syurga itu ada
bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh
oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami
mereka), dan tidak pula oleh jin. [55:58]
Seakan-akan bidadari itu permata yakut
dan marjan.fiihinna = didalamnya merekaqaasiratu = pendek/menundukkanathafri =
ujung/matalam yathmitshunna = tidak/belum menyentuh merekainsun = manusia4.
fiihinna khayraatun hisaanun, huurun maqshuuraatun fii alkhiyaami[55:70]
Di dalam syurga itu ada
bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. [55:72]
(Bidadari-bidadari)
yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.fiihinna = didalamnya
merekakhayraatun = baik-baikhisaanun = bagus-bagus/cantik-cantikhuurun = yang
putih/jelitamaqsuuraatun = tersimpan/terpingitfilkhiyaami = dalam
mahligai/rumah5. innaa ansya/naahunna insyaan, faja'alnaahunna abkaaraan,
'uruban atraabaan [56:35]
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka
(bidadari-bidadari) dengan langsung [56:36]
dan Kami jadikan mereka gadis-gadis
perawan. [56:37]
penuh cinta lagi sebaya umurnya.inna = sesungguhnya
Kamiansya’naahunna = Kami jadikan merekainsyaa’an = dengan
kejadianfaja’alnaahunna = maka kami jadikan merekaabkaaran = gadis-gadis
perawanDari kelima kelompok ayat tersebut hanya yang nomer 5 yang secara jelas
menyebut objek yang dimaksud adalah berjenis kelamin wanita, sedangkan keempat
ayat lainnya tidak secara jelas mengindikasikan apakah yang dimaksud adalah
wanita atau bukan. Dalam terjemahan bahasa Indonesia kelompok ayat nomer 5
dibuat penjelasan dalam tanda kurung ‘bidadari’. Tafsir Jalalain juga memberikan
penjelasan bahwa makhluk yang diciptakan tersebut adalah bidadari sekalipun
Al-Qur’an tidak menyebut objeknya, dan kata ‘insyaa’an’ diartikan dengan kata
‘langsung’ yaitu yang diciptakan tanpa melalui proses kelahiran terlebih dahulu,
sedangkan Tafsir Al-Mishbah tidak mengartikannya sebagai ‘bidadari’ dan tetap
memakai kata ganti ‘mereka’, sedangkan kata ‘insyaa’an’ ditafsirkan dengan kata
‘sempurna’, sehingga bunyinya :”Sesungguhnya Kami menciptakan mereka dengan
penciptaan sempurna..”, suatu penafsiran yang belum tentu berarti ‘diciptakan
tanpa melalui proses kelahiran’.Selanjutnya Ustadz Quraish Shihab menjelaskan
kalimat ‘lagi sebaya umurnya’ dengan menyampaikan hadist diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi bahwa seorang wanita tua datang kepada Nabi Muhammad SAW memohon
dido’akan agar masuk surga.
Nabi menjawabnya dengan bersabda (dengan tujuan
bergurau sambil mengajar) :”Beritahu wanita itu, bahwa dia tidak akan
memasukinya dalam keadaan tua. Sesungguhnya Allah berfirman (lalu beliau
membacakan ayat-ayat diatas) . Hadist ini diriwayatkan juga oleh al-Baihaqi dan
ath-Thabarani, namun oleh Ibnu Hajar dinilai merupakan hadist lemah. Kalau kita
merujuk kepada penjelasan ini maka ‘diduga keras’ wanita yang dimaksud
QS[56:35-37] adalah manusia biasa yang mendapat anugerah surga dan bukan
bidadari seperti yang dimaksud dengan kata ‘huurin ‘iin’ dalam QS[44:54],
QS[52:20], QS[56:22].Dalam keempat kelompok ayat yang lain, Al-Qur’an
menyampaikan adanya ‘sesuatu’ di surga yang mempunyai ciri-ciri : punya
pandangan yang tidak liar, jelita matanya ibarat telur burung unta, berumur
sebaya, sopan dan selalu menundukkan pandangan, belum pernah disentuh manusia,
seperti permata yakut dan marjan, yang cantik (atau bagus) , putih dan tersimpan
dalam mahligai. Kita tentunya boleh saja mengartikan ciri-ciri ini secara fisik
dan harfiah dan itu mempunyai ‘peluang besar’ menuju kepada sosok wanita. Namun
tidak salah juga kalau beberapa ahli tafsir mengartikan ciri-ciri tersebut
secara majaazi, bahwa maksud ‘pandangan tidak liar’ adalah ‘sesuatu’ tersebut
punya perhatian hanya terbatas kepada pasangannya, pandangan yang terbuka lebar
penuh perhatian, murni, tulus dan setia kepada pasangan, intinya betul-betul
merupakan ‘sesuatu’ yang cocok dihati. Keempat kelompok ayat tersebut tidak
menjelaskan apa jenis kelamin ‘sesuatu’ itu.
Dan ternyata ini juga sejalan
dengan pengertian kata ‘huurin ‘iin’. Penjelasan ini juga tidak membatasi
penafsiran bahwa yang dimaksud adalah ‘sesuatu’ yang diciptakan di surga atau
merupakan manusia yang menjadi penghuni surga, baik laki-laki maupun
perempuan.Tafsir al-Mishbah menjelaskan bahwa kata ‘hur’ adalah bentuk jamak
dari kata ‘hauraa’ yang pertama menunjuk kepada jenis kelamin feminin dan yang
kedua jenis maskulin. Ini berarti bahwa kata ‘hur’ adalah kata yang netral
kelamin – bisa laki-laki dan bisa perempuan. Kata ‘hur’ sendiri menurut
ar-Raghib al-Ashfahaani adalah tampak sedikit keputihan pada mata disela
kehitamannya (dalam arti yang putih sangat putih dan yang hitam sangat hitam).
Bisa juga ia berarti ‘bulat’, ada juga yang mengartikan ‘sipit’. Sedangkan kata
‘iin’ adalah jamak dari kata ‘aina’ dan ‘ain’ yang berarti’ bermata besar dan
indah’. Penjelasan kata ‘huurin ‘iin’ berdasarkan arti katanya ternyata sejalan
dengan bunyi ayat lain tentang ‘sesuatu’ yang akan menjadi pasangan manusia yang
masuk surga nantinya.Pertanyaan muncul dengan adanya ayat [52:20] ..dan Kami
kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli. Kata
‘dikawinkan’ berasal dari kata ‘zawwajnaahum’ tidak dipahami dalam arti
mengawinkan. Ini bukan saja karena di akherat ini tidak ada lagi ‘taklif’ dan
kewajiban syariat berupa akad nikah dan lain-lainnya, tetapi juga karena ayat
diatas menggunakan idiom ‘bi’ ketika menggunakan kata ‘zawwaja’. Biasanya kata
mengawinkan diungkapkan tanpa menyertakan idiom ‘bi’ yakni ‘zawwaja fulanah’
atau dalam konteks ayat ini – jika yang dimaksud dengannya mengawinkan tentu
redaksinya ‘zawwajnaahum Huur ‘in’ dan bukan ‘zawwajnaahum bihuurin 'iinin.
Kalau begitu maka arti kata ‘zawwajnaahum’ bisa kita artikan lebih luas dan
tidak hanya terbatas pada hubungan perkawinan antara laki-laki dan wanita. Kata
ini mungkin boleh diartikan dengan ‘dipasangkan’ yang punya arti luas.Sekarang
kita coba mencari penjelasan Al-Qur’an tentang adanya hubungan antar penghuni
surga, misalnya disampaikan dalam ayat ini :
[2:25] ..Mereka diberi buah-buahan yang serupa
dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya.Dalam tafsir Jalalain, Imam Jalaluddin al-Mahalli secara jelas
mengartikan ‘azwaajun muthahharatun’ sebagai isteri-isteri yang disucikan,
sedangkan dalam Tafsir Al-Mishbah, Ustadz Quarish Shihab mengartikannya dengan
‘pasangan-pasangan yang disucikan’, sekalipun dalam beberapa penjelasannya
beliau menyinggung bahwa yang dimaksud pasangan itu adalah suami atau isteri.
Kalimat ‘azwaajun muthahharatun’ terkait dengan surga ini juga diungkapkan dalam
QS[3:15], QS[4:57]. Kata ’azwaajun’ juga dipakai dalam beberapa ayat Al-Qur’an
yang merujuk kepada ‘istri’ antara lain pada ayat QS[2:232], QS[9:24], QS[24:6].
QS[64:14], QS[66:5], dst. Sedangkan kata yang sama dan diartikan ‘pasangan’
dipakai pada ayat : QS[78:8], QS[6:143], QS[35:11], QS[36:36], QS[38:58], kata
'pasangan' pada ayat terakhir tidak selalu diartikan sebagai suami atau istri,
misalnya QS [6:143] ..(yaitu) delapan binatang yang berpasangan (tsamaaniyata
azwaajin).Berdasarkan beberapa penjelasan ayat Al-Qur’an diatas, marilah kita
mencoba untuk ‘sedikit berkhayal’ tentang surga. Ternyata Al-Qur’an
mengisyaratkan bahwa di surga, manusia yang jadi penghuninya mempunyai pasangan
dan hal tersebut tidak selalu diartikan sebagai pasangan suami istri, dan yang
dikatakan sebagai ‘bidadari’ itu ternyata tidak hanya terbatas pada pengertian
pasangan wanita saja. Persoalan ini tidaklah aneh dalam sejarah penafsiran
Al-Qur’an, karena sebagai firman Allah, kemampuan kita untuk menafsirkannya
sangat terbatas. Ketika Allah menyampaikan hanya satu kata firman-Nya, kelihatan
tidak cukup jutaan buku yang dibuat manusia untuk menjelaskan maknanya, Allah
menyatakan :
[18:109] Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi
tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu
sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan
tambahan sebanyak itu (pula)".[31:27] Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi
pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah
(kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Maka ketika manusia berusaha
menjelaskan kalimat-kalimat Allah, apalagi yang terkait dengan sesuatu yang
masih ghaib, tidak akan habis-habisnya manusia memberikan penafsirannya,
hebatnya seluruh penafsiran tersebut seolah-olah ‘tenggelam’ dalam
kalimat-kalimat Allah tersebut.Disisi lain, Al-Qur’an juga bisa berfungsi
sebagai cermin bagi manusia, memantulkan apa yang ada dalam diri kita ketika
berhadapan dengannya. Pada mulanya Al-Qur'an diturunkan pada bangsa Arab dan
para penafsir awal adalah kaum laki-laki dari bangsa tersebut, maka mereka yang
memang terkenal punya karakter ‘manusia gurun yang perkasa’ terutama terkait
dengan wanita, ayat tersebut ‘memantulkan' karakter tersebut sehingga muncul
penafsiran yang 'berpihak' kepada kaum lelaki yang menggambarkan wanita cantik,
putih bersih, setia, tunduk, dan inilah penafsiran yang muncul bertahun-tahun
sehingga membentuk ‘stereotip’ tentang surga yang dipenuhi bidadari.
Tentu saja
ini tidaklah salah karena seperti yang saya katakan sebelumnya, penafsiran ini
seolah-olah ‘tenggelam’ didalamnya dan artinya tetap bisa diterima . Namun
bagaimana kalau yang berhadapan dengan ayat tersebut adalah seorang wanita..??
kita juga ‘mempersilahkan’ wanita tersebut ‘berkhayal’ bahwa di surga nanti dia
akan menemui pasangan, bisa seorang suami, bisa juga suaminya yang di dunia,
bisa juga wanita lain sebagai sahabat ‘sejiwa’, pasangan yang tidak akan
mengkhianati dan yang selalu mendampingi, tidak seperti pasangannya di dunia,
bisa pacar, suami, sahabat yang dipastikan pernah berkhianat.Di kantor saya
mempunya rekan seorang yang terobsesi untuk menjadi vokalis group heavy metal,
namun sayang cita-citanya kandas karena umurnya sudah menjelang ’50-an dan group
musik yang dibentuknya ketika remaja hancur berantakan akibat ketidak-kompakan.
Apakah yang akan dia khayalkan kalau nantinya dia bisa masuk surga..?? tentu
saja di surga nanti dia ingin menjadi vokalis dan rocker terkenal, seperti Ian
Gillan ataupun Ronny james Dio. Tahukan anda siapa yang akan menjadi
‘bidadari’nya..?? maka yang akan menjadi ‘huurin ‘iin’ adalah teman se group,
bisa gitaris model Ritchie Blackmore atau Steve Morse atau drummer jagoan
seperti Ian paice, dll. Temannya tersebut akan menjadi pasangan yang setia,
group musiknya tidak bakalan bubar, anggota yang lain hanya punya perhatian dan
pandangan terfokus padanya, itulah yang menjadi ‘bidadari’ miliknya di surga
nanti.Atau katakanlah anda terobsesi menjadi pemain bola seperti David Beckham,
maka yang menjadi ‘huurin ‘iin’ anda adalah pemain lain seperti Garry Neville
atau Wayne Rooney serta punya ‘huurin ‘iin’ pelatih sehebat Sir Alex Ferguson.
‘Huurin ‘iin’ anda tersebut merupakan anggota se team anda yang selalu tahu dan
mengerti apa maunya anda, mampu memberikan ‘umpan-umpan matang’ agar anda bisa
beraksi. Namun boleh-boleh saja kalau anda adalah seorang yang punya naluri
model Kaisar Caligula, kaisar Romawi yang ‘gadang salero’, yang gemar mengoleksi
perempuan sehingga singgasananya selalu dikelilingi puluhan wanita cantik dan
seksi, maka ‘huurin ‘iin’ anda di surga ‘tidak akan jauh-jauh’ dari hal
tersebut.Kalaupun kita bertanya :”Lalu apa maksudnya Allah sengaja menyampaikan
‘sesuatu’ di surga yang akan menjadi pasangan manusia penghuninya..??, apa
pentingnya hal tersebut..??”. Kita mengetahui bahwa manusia adalah makhluk
sosial karena tidak bakalan bisa hidup sendiri. Kelihatannya di surga nanti
nalurinya sebagai makhluk sosial tidak akan berubah. Maka ketika manusia
bersosialisasi di surga nanti dia akan berhadapan dan berinteraksi dengan
makhluk-makhluk lain. Dengan menyampaikan adanya ‘huurin ‘iin’ ini, maka Allah –
yang sangat mengerti tentang manusia – tidak hanya menyiapkan, makanan dan
minuman dan tempat tinggal yang indah, tapi juga menyiapkan ‘masyarakat’ tempat
para penghuninya bersosialisasi dan berinteraksi.Ternyata ‘bidadari’ di surga
tidak harus perempuan, dan hubungan kita dengannya tidak harus berupa hubungan
seksual. Apa yang kita tafsirkan dari penjelasan Al-Qur'an tentang itu merupakan
‘pantulan’ dari obsesi kita sendiri, Allah menyampaikan :
[43:71] Diedarkan kepada mereka piring-piring
dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang
diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di
dalamnya".
14 komentar:
mau nanya. waktu Yesus naik kesurga, ( maaf ) alat kelaminnya ditinggal di bumi ataukah dibawa ke surga???? Kalau dibawa kesurga, kira-kira buat apa???
Ini ayat2 yg jelas menunjukkan adanya perkawinan dgn bidadari2 di surga :
Izin meniduri hamba/ budak (dianggap halal/tidak berdosa)
QS 4: 3 & 24 ; QS 33:52 ; QS 23 : 5-6 ; QS 70 : 29-30
Oleh sebab itu, TKW2 yang di PERKOSA majikannya di Arab tidak bisa mengadu (sia2) kepada polisi & berharap dibela disana, sebab hal tsb sudah dihalalkan, bukan suatu kesalahan.
Memang pada zaman sebelum Yesus turun ke dunia, Allah membiarkan pria beristri lebih dari satu,
( karena jumlah manusia masih sedikit ) tapi setelah zaman Yesus, tidak diperbolehkan lagi.
Stop poligami. Tapi sang nabi tidak tahu, atau pura2 tidak tahu, sebab ia doyan kawin/ cabul.
QS 33:37 "Zaid disuruh menceraikan istrinya dan semua orang mukmin dibolehkan mengawini istri2 anak2 angkat mereka." ( Ayat ini turun karena sang nabi naksir istri anak angkatnya, Zaid, sehingga "allahnya mendukung" niat cabul nabi dengan menurunkan ayat ini. Juga lihat ayat yang serupa dibawah ini. )
QS 66 : 5 "Bila nabi menceraikan istrinya, mungkin Allah akan memberi ganti dengan istri2 lain"
QS 4: 3 …". Kawinilah wanita2 (lain) yang kamu senangi: 2 ,3 atau 4. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil maka kawinilah seorang saja….atau budak2 yang kamu miliki.
Tapi dalam QS 4: 129 "Dan kamu se kali2 tidak akan dapat berlaku adil diantara istri2mu, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian…..
Renungkanlah pertentangan antara ayat QS 4:3 dan 4:129 diatas, ( semula meragukan kesanggupan umat berlaku adil, tapi kemudian dia merasa yakin umat tidak akan sanggup berlaku adil. Koq allah ragu2 seperti itu, tidak Maha Tahu ?)
QS 52 : 20 " di Surga, Kami akan kawinkan mereka dengan bidadari2 yang cantik bermata jeli"
(berarti hanya untuk KAUM PRIA YANG CABUL; untuk wanitanya tidak disediakan tempat.
Inilah ayat DUSTA, supaya orang2 BODOH saat itu bersedia mati mengorbankan diri dalam peperangan/ perampokan, yang dipimpin sang nabi.
Tapi anehnya setelah 14 abad masih saja ada orang2 BODOH. Mana mungkin disurga ada pelacuran/ tempat maksiat seperti itu? Didunia saja digrebek oleh FPI )
Itulah ayat2 yg mendorong percabulan
Ayat dimana awloh mendukung nafsu bejad sang nabi
Q33.50 : “ Hai Nabi ! Sebagai tambahan isteri-isterimu, gadis-gadis budak dan wanita wanita yang tertangkap, Kami jadikan sah bagimu dan bagi semua saudaramu dan juga setiap wanita yang mukmin jika ia menyerahkan diri padamu dan jika kau memang menginginkannya.
. Sahih Bukhari 62 : 15
Dikisahkan Aisha; Rasulullah berkata padaku, “Sebelum aku menikahimu, dirimu dua kali hadir dalam mimpiku. Aku melihat malaikat membawamu, kau memakai gaun sutra, dan ia berkata inilah istrimu. Aku membuka gaun itu, dan ternyata itu adalah engkau. Lalu aku berkata pada diriku, “Jika mimpi ini dari Allah, biarlah mimpi ini menjadi kenyataan”.
Di surga yang asli, tidak ada percabulan, sehingga saya yakin , tidak diperlukan alat kelamin disana
Malaikatpun tidak berkelamin, sehingga tidak mungkin ada percabulan disurga
Jadi , yang banyak percabula, mirip ditempat pelacuran itu, pastilah surga yang PALSU
saya mau post, semoga ada yang baca. memang tidak pas tempatnya, tapi apalah artinya karena isinya kan debat kristen islam.
jadi bgeni, dulu abram punya istri namanya sarah. karena mandul maka dia ijinkan abram punya anak dari hajar yang namanya ismael. dari sini sudah terjadi perbedaan. anak ishkak menurunkan agama kristen dan ismail menurunkan agama islam. sampai2 cerita tentang siapa yang dikorbanan menjadi rebutan. pihak kristen mengataan anak korban adalah iskak dan sebaliknya adalah ismael. tentu, salah satu dari mereka ada yang salah, atau sengaja berbuat salah. dan agama seperti itu rawan untuk di ikuti.
dalam islam saya ndak tahu apa itu hadis apa itu firman tertulis audubilah minas saitun irohim dst dst. sampai isdinah sirottol mustakim dst dst. yang kalau di terjemahkan ke bhs yng kita pahami tunjukkan kami jalan yang lurus. artinya ini agama yang belum tahu kemana arrah mereka selama ini. agama penasaran?
sedangkan Yesus yang adalah Rohhulloh atau Roh Alloh itu mengatakan bahwa ada jalan yang disangka lurus namun ujungnya adalah maut.
kalau kita bertanya kepada orang islam, bagaimana ahkir hdipmu, denan jelas mereka akan jujur tidak tahu nasibnya. Yesus bersabda bahwa Akulah jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa selain melalui Yesus.
kalau memang islam menganggap dirinya adalah agama yang sempurna, atau berbangga menyembpurnakan agama sebelumnya. padahal sebelumnya sudah ada jawaban jalan keluar, kenapa lagi berbalik arah menjadi agama yang bertanya???
lalu Yesus mengataan bahwa kuduskanlah tempat tidurmu, eh malah di agama yang mengaku sempurna, tempat tidur di jadikan tidak kudus, dengan berganti ganti pasangan, boleh lebih dari satu.
sempitlah jalanke surga dan lebarlah jalan ke neraka. bukan berarti yang mayoritas itu benar. bukan berarti yang minoritas itu salah. pakai hati nurani untuk mencari Tuhan..
INTINYA adalah yahudi ! sbg suku bangsa paling tua di dunia SEKALIGUS sbg agama samawi pioner, lalu kristen (katolik, ortodk, protestan, koptik, dll) terakhir islam, tradisi & syariah YAHUDI mau tdk mau, suka tdk suka mewarnai agama setelahnya ! KAlO YESUS sudah menghapusnya lewat hukum cinta kasihNYA, SEDANGKAN ISLAM masih melestarikannya, antara lain :
-. wajib sunat fisik lelaki baliq,
-. wajib berpenutup kepala saat ibadah,
-. menghalal-haramkan makanan jasmnai, wanita wajib berkerudung diluar rumah (islam memodifikasinya menjadi jilbab, hijab),
-. menghadap tuhan hanya boleh waktu-waktu tertentu (yahudi 7 waktu, islam 5),
-. yahudi berdoa ke hadirat tuhan adalah tembok ratapan, islam menghadap tuhan ke kabah - padahal tuhan ada dimana2,
-. berpuasa lahiriah (fisik lapar tapi bathin kenyang main gadget, cuci mata dengan alasan NGABUBURIT/nunggu waktu berbuka),
-. masih berkurban bakar atau sembilihan saat idul adha,
-. mengutamakan hal lahiriah terutama ttg kesucian (buktinya cetakan al qur'an tak boleh dibawa ke toilet, terlangkahi, jatuh ke tanah, dipegang wanita haid/ tangan kiri, ada istilah batas suci FISIK di mesjid),
-. memelihara janggut, jambang.
-. firman & hadist direkayasa demi menguntungkan pemuka agama), makin byk jamaah/massa bisa ditukar saat pemilu/pilkada & menguatkan posisi sosial.
ITULAH YAHUDI dan islam melestarikannya.
hanya manusia yang berakal yang bisa menafsirkan bahasa dalam kitab suci Al-Qur'an. sedang manusia yang tidak berakal hanya mengira-ngira arti dari ayat2 yang ada dalam Al-Qur'an. Allah SWT Maha Tahu dan kita sebagai orang islam mukminin tidak akan tahu apa yang akan terjadi, maka dari itu ada ayat "Iyyakana'budu wa iyya kanasta'in" yang merupakan doa untuk meminta petunjuk kepada jalan yang benar. karena pada intinya manusia di bumi ini merupakan tempatnya roh yang menempati raga yang sedang bingung dan mencari petunjuk. Allah Maha Segalanya dan Dia berkuasa untuk membolak-balikkan isi hati manusia. sadarkanlah dirimu dengan pemikiranmu yang picik tentang kalamullah (jangan sok suci, jangan sok benar, dan jangan sok pintar).
bertobatlah bagimu yang non muslim dan ucapkanlah 2 kalimat syahadat, serta selalu memohonlah petunjuk kepada Allah SWT agar hatimu tetap teguh pada iman islam.
dan beruntunglah kalian yang mempunyai iman dan taqwa kepada Allah SWT. dan bagi kalian yang ragu dan tersesat, baca ini, dan bila kalian termasuk orang yang berfikir, maka selamatlah kalian.
semoga beberapa ayat berikut dapat menjadikan petunjuk atas keraguan kalian dan menjadi jawaban atas pertanyaan kalian tentang Kalamullah.
"Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa." – (QS.2:21)
"Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu (manusia), dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu, segala buah-buahan sebagai rejeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." – (QS.2:22)
ﺍ
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an, yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu, dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah (untuk ikut membuatnya), jika kamu orang-orang yang memang benar." – (QS.2:23)
"Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka, yang bahan bakarnya dari manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang yang kafir." – (QS.2:24)
"Dan sampaikanlah berita gembira, kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga, yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rejeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: 'Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu (di dunia)'. Mereka diberi buah-buahan yang serupa, dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya." – (QS.2:25)
Nabi isa hanya diberi kesempatan menyamapaikan agama tauhid 1 tahun, nabi Muhammad saw diberi kesempatan oleh Allah selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, dilihat dari durasi waktu tentunya lebih rinci ajaran islam. Al Qur'an keasliannya selalu terjaga, kalaupun ada terjemahannya, huruf asli dan kalimat aslinya masih ada, sehingga walaupun ada penafsir al Qur'an, wujud asli pesan2 Allah SWT. Asih terjaga...
Tidak perlu kita memperdebatkan agama mana yg paling benar, bagi kami agama kami, bagi kamu agama kamu, lakumdinukum waliadin.
Seandainya nabi isa fan nabi Muhammad saw hidup dalam satu jaman dan satu waktu, alangkah sedihnya beliau2 kalau ternyata para pengikutnya saling menghujat... Padahal kedua2nya adalah wali Allah SWT... Semoga kita selalu diridhoi oleh Allah SWT.. Amin yra...
Apakah ini betul konsep dari Tuhan atau dari utusannya? (maaf) koq ada sex di Surga?
Non muslim tp pada sok tau kandungan ayat quran. Lebih parah dr ahok itu namanya.
Mmh... saya ingin bertanya akan tetapi bukannya saya bermaksud menentang agama Allah karena saya mencintai agama Allah yang sempurna dan saya mencintai Allah. Saya sebagai wanita ingin meminta kepada Allah agar hanya saya dan suami saya yang berpasangan di surga tanpa adanya bidadari surga ataupun bidadari yang bermata jelita. Walaupun rasa iri dengki atau cemburu telah dihapus, bolehkah saya tetap meminta seperti itu? Yang saya harapkan kepada Allah yang maha pengasih, saya ingin menjadi satu satunya istri bagi suami saya di surga. Saya tidak mau ada bidadari di surga. Mohon jawabannya. Karena pertanyaan saya mewakili banyak wanita di dunia yg ingin bertanya seperti ini juga.
Surga cabul adalah surga yang palsu, Berarti Kitab Cabul cuma dimiliki agama palsu yang surganya belum tentu ada. btw mungkin yang dimaksud tempat pencabulan itu Matius 21:31. Mau bonus cerita mesum? :v
Posting Komentar